pakah
yang dimaksud dengan “Analisis Rangkaian Teknik” ?
Analisis kajian (secara matematis) mengenai
suatu kesatuan yang kompleks beserta
hubungan di antara bagian-bagian kesatuan tersebut.
Rangkaian sambungan alat-alat listrik yang
sederhana di mana terdapat paling sedikit satu jalan tertutup yang dapat
dilalui arus.
Teknik ilmu pengetahuan yang menerangkan
penggunaan sifat-sifat materi dan sumber-sumber energi di alam untuk keperluan
umat manusia.
Dapat
disimpulkan bahwa “Analisis Rangkaian Teknik” adalah suatu pelajaran matematik
mengenai beberapa sambungan alat-alat listrik sederhana di mana terdapat paling
sedikit satu jalan arus tertutup.
2, Sistem-sistem
Satuan
Sistem
Satuan Internasional (SI) menggunakan sistem desimal untuk menghubungkan satuan
besar dan satuan kecil dengan satuan-satuan dasar dan menggunakan awalan
standar untuk menunjukkan pangkat daripada bilangan 10. Sistem awalan standar
ini adalah :
atto- (a-, 10-18) desi- (d-, 10-1)
femto- (f-, 10-15) deka- (da-, 101)
piko- (p-, 10-12) hekto- (h-, 102)
nano- (n-, 10-9) kilo- (k-, 103)
mikro- (m-,
10-6) mega- (M-, 106)
mili- (m-, 10-3) giga- (G-, 109)
senti- (c-, 10-2) tera-, (T-, 1012)
yang
terdapat di dalam blok pada tabel diatas adalah awalan yang paling sering
digunakan oleh para mahasiswa yang mempelajari teori rangkaian listrik.
3. Satuan Muatan
Satuan
muatan yang dinamai dengan coulomb menurut Charles Coulomb, yakni orang pertama
yang membuat pengukuran kuantitatif yang teliti mengenai gaya antara dua
muatan. Muatan secara umum didefinisikan adalah sebagai berikut : dua partikel
kecil yang bermuatan identik dan berjarak satu meter dalam vakum dan
tolak-menolak dengan gaya sebesar 10-7 c2 newton
mempunyai muatan yang persis identik, yang besarnya masing-masing adalah plus
atau minus satu coulomb (C). Simbol c menyatakan kecepatan cahaya, 2,997
925 × 108 m/det. Dalam satuan ini, muatan sebuah elektron adalah
negatif 1,602 19 × 10-19 C, dan 1 C (yang negatif) menyatakan muatan
total yang dimiliki oleh 6,24 × 1018 elektron.
Kita
akan melambangkan muatan dengan Q atau q ; huruf besar akan
dipakai untuk menyatakan muatan yang tidak berubah terhadap waktu, atau sebuah
konstanta, dan huruf kecil akan menyatakan hal umum mengenai muatan yang
berubah terhadap waktu. Kita seringkali menamai muatan ini sebagai nilai sesaat
(instanteneous value) daripada muatan dan untuk menandakan
ketergantungannya terhadap waktu maka ditulis q(t). Pemakaian
yang sama dari huruf besar dan huruf kecil akan dilakukan juga kepada semua
kualitas listrik yang lain.
4. Arus
Muatan
yang bergerak adalah sebuah arus. Arus akan kita definisikan lagi lebih
teliti di bawah ini. Arus yang terdapat di dalam sebuah jalur tertentu, seperti
misalnya kawat logam, mempunyai besar dan arah yang diasosiasikan dengannya
arus tersebut adalah ukuran di mana muatan bergerak melalui sebuah titik
tertentu per satuan waktu dalam arah tertentu.
Kita
mendefinisikan arus pada sebuah titik tertentu dan yang mengalir dalam arah
tertentu sebagai besarnya muatan sesaat yang mengalir per satuan waktu dimana
muatan positif netto bergerak melalui titik tersebut dalam arah tertentu. Arus
mempunyai simbol I atau i, jadi :
Satuan
arus adalah ampere (A), yang menyatakan banyaknya muatan yang mengalir dengan
laju 1 C/s. Nama ampere diambil mengikuti nama A.M Ampere, seorang ahli fisika
Perancis pada permulaan abad ke sembilan belas. Sering juga arus tersebut
dinamai “1 amp”, tetapi nama ini tak formal dan tak resmi. Penggunaan huruf
kecil i akan diasosiasikan dengan nilai sesaat.
Beberapa
jenis arus yang berlainan digambarkan oleh Gambar 1. Sebuah arus yang konstan
dinamai dengan arus searah, atau singkatnya dc (direct current), dan
diperlihatkan oleh Gambar 1a. Kita akan menemui banyak sekali contoh
praktis dari arus yang berubah menurut bentuk sinus terhadap waktu, Gambar 1b;
arus yang bentuknya seperti ini terdapat pada rangkaian-rangkaian alat rumah
tangga biasa. Arus seperti itu disebut arus bolak-balik, atau ac (alternating
current). Arus eksponensial dan arus berbentuk sinus teredam, yang
dilukiskan dalam Gambar 1c dan d, akan ditemui juga kelak.
Gambar 1: Beberapa jenis
arus: (a) Arus searah, atau dc. (b) Arus yang berbentuk sinus,
atau ac. (c) Arus Eksponensial. (d) Arus yang berbentuk sinus
teredam
Gambar 2: Dua cara untuk
menyatakan arus yang serupa
Perlu
kita sadari bahwa panah arus tidaklah menunjukkan arah aliran arus yang
“sesungguhnya”, tetapi hanya sekedar perjanjian (konvensi) untuk memperkenankan
kita berbicara mengenai “arus di dalam kawat” dengan cara yang jelas. Panah
tersebut adalah bagian fundamental dari definisi arus. Jadi, berbicara mengenai
nilai sebuah arus i(t) tanpa menentukan panah adalah sama dengan
membicarakan sesuatu yang tak terdefinisikan.
5. Tegangan
Misalkan
bahwa arus searah diarahkan ke titik-ujung (terminal) A melalui elemen
memerlukan pengeluaran energi. Maka kita katakan bahwa terdapat tegangan
listrik atau perbedaan potensial di antara kedua titik ujung
tersebut, atau terdapat tegangan atau selisih potensial “melintasi” elemen
tersebut. Jadi tegangan melintasi sebuah pasangan terminal adalah ukuran kerja
yang diperlukan untuk menggerakkan muatan melalui elemen tersebut. Secara
khusus, kita dapat mendefinisikan tegangan melintasi elemen sebagai kerja yang
perlu untuk menggerakkan muatan positif sebesar 1 C dari satu titik ujung
melalui alat tersebut ke titik ujung yang lain. Tanda untuk tegangan akan
dibicarakan di bawah. Satuan untuk tegangan adalah volt (v), yang sama
dengan 1 J/C dan tegangan dinyatakan dengan V atau v. Untunglah
bahwa nama lengkap ahli fisika Italia dari abad kedelapan belas, Alessnadro
Guiseppe Antonio Anastasio Volta, tidak digunakan sepenuhnya untuk satuan dari
selisih potensial ini.
Perbedaan
potensial atau tegangan bisa terdapat antara sepasang terminal listrik, baik
arus mengalir atau pun tidak mengalir. Sebuah batere mobil misalnya, mempunyai
tegangan 12 V melintasi terminal-terminalnya walaupun tak ada apa-apa yang dihubungkan ke terminal ini.
Energi
yang digunakan untuk mendorong muatan-muatan melalui elemen tersebut harus
muncul karena prinsip kekekalan energi. Jika kita kelak menemui elemen
rangkaian khusus, kita perlu memperhatikan apakah energi disimpan di dalam
sesuatu bentuk yang mudah didapat kembali atau apakah energi tersebut berubah
menjadi panas, energi akustik, dan bentuk-bentuk lain yang tidak dapat balik
lagi.
Kita
sekarang harus membuat satu perjanjian yang diperlukan untuk membedakan energi
yang diberikan oleh elemen itu sendiri kepada alat luar. Kita melakukan ini
dengan pemilihan tanda untuk tegangan pada ujung A terhadap terminal B.
Jika sebuah arus positif memasuki titik ujung A dari elemen dan jika
sebuah sumber luar harus mengeluarkan energi untuk menghasilkan arus ini, maka
titik ujung A adalah positif terhadap titik ujung B. Dapat
juga kita katakan bahwa titik ujung B adalah negatif terhadap titik
ujung A.
Gambar 3: Dalam (a)
dan (b) titik ujung B adalah 5 V positif terhadap terminal A,
dalam (c) dan (d) titik ujung A adalah 5 V positif
terhadap terminal B.
Perlu disadari bahwa pasangan plus-minus tanda aljabar tidak menunjukkan kekutuban (polarity) tegangan yang sesungguhnya, tetapi hanya sekedar konvensi yang membolehkan kita berbicara dengan pasti mengenai tegangan melintasi pasangan titik ujung. Definisi setiap tegangan haruslah mencakup sepasang tanda plus-minus! Dengan menggunakan kuantitas v1 (t) tanpa menunjukkan tempat dari pasangan tanda plus-minus adalah sama dengan menggunakan istilah yang tak terdefinisikan.
Gambar 4: (a) dan (b)
adalah definisi yang tidak mencukupi dari tegangan. (c) Definisi yang
benar yang mencakup simbol variabel dan pasangan simbol plus minus.
6. Daya
Kita
perlu tentukan sebuah ungkapan bagi daya yang diserap oleh suatu elemen
rangkaian; dinyatakan dalam tegangan yang terdapat padanya dan arus yang
melaluinya. Tegangan telah didefinisikan sebagai energi yang dibelanjakan, dan
daya adalah laju dengan mana energi dibelanjakan. Namun demikian, tak ada
pernyataan yang bisa dibuat mengenai alih energi pada keempat kasus yang ditunjukkan
pada Gambar 3, misalnya, sebelum arah arus ditentukan. Kita anggap bahwa panah
arus ditempatkan di bagian atas, menuju ke kanan, dan ditandai “+ 2 A”; maka di
dalam kedua hal c dan d titik-ujung A adalah 5 V positif
terhadap titik-ujung B dan karena arus positif memasuki titik-ujung A,
energi diberikan kepada elemen. Di dalam dua hal lainnya, elemen tersebut
memberikan energi kepada alat luar.
Kita
telah mendefinisikan daya, dan kita akan menyatakannya dengan P atau p.
Jika satu joule energi diperlukan untuk memindahkan muatan satu coulomb melalui
alat, maka laju pengeluaran energi persatuan waktu untuk memindahkan satu
coulomb muatan per detik melalui alat adalah satu watt. Tenaga yang diserap ini
haruslah sebanding dengan banyaknya coulomb yang dipindahkan per detik, atau
arus, dan sebanding dengan energi yang diperlukan untuk memindahkan satu
coulomb melalui elemen, atau tegangan, atau watt. Jadi,
Dimensi
arus kanan persamaan ini adalah hasil kali joule per coulomb per detik, yang
menghasilkan dimensi joule per detik, atau watt, seperti yang diharapkan.
Konvensi
untuk arus, tegangan dan daya disimpulkan dalam Gambar 5. Sketsa tersebut
memperlihatkan bahwa jika sebuah ujung elemen adalah v volt positif
terhadap titik ujung yang lain, dan jika sebuah arus i memasuki elemen
tersebut melalui titik ujung pertama, maka daya p = vi diserap oleh atau
diberikan pada elemen tersebut. Jika panah arus diarahkan pada elemen di
titik ujung yang bertanda plus, maka kita menggunakan konvensi tanda pasif.
Konvensi ini harus dipelajari dengan hati-hati, dimengerti dan diingat. Dengan
perkataan lain, konvensi ini mengatakan bahwa jika panah arus dan tanda
kekutuban tegangan ditempatkan pada titik-titik ujung elemen sehingga arus masuk
pada ujung elemen yang diberi tanda positif, dan jika panah dan pasangan tanda
dinyatakan dengan kuantitas-kuantitas aljabar yang bersangkutan, maka daya yang
diserap oleh elemen dapat dinyatakan sebagai perkalian aljabar daripada kedua
kuantitas tersebut. Jika harga numerik dari perkalian itu adalah negatif, maka
kita katakan bahwa elemen itu menyerap daya negatif, atau elemen itu sebenarnya
menghasilkan daya dan mengantarkannya pada suatu elemen luar. Misalnya, di
dalam Gambar 5 dengan v = 5 V dan i = -4 A, maka elemen tersebut
dapat dikatakan menyerap -20 W atau menghasilkan 20 W.
Ketiga
contoh pada Gambar 6 selanjutnya menggambarkan konvensi tersebut.
Gambar
5: Daya yang diserap oleh elemen diberikan oleh perkalian p = vi
Gambar
6: (a) Daya, p = (2)(3) = 6 W, diserap oleh elemen (b)
Daya, p = (-2)(-3) = 6 W, diserap oleh elemen. (c) Daya, p =
(4)(-5) = -20 W, diserap oleh elemen, atau 20 W diberikan oleh elemen tersebut
7. Jenis Rangkaian
dan Elemen Rangkaian
Kita
sekarang akan membedakan sebuah elemen rangkaian umum dari sebuah elemen
rangkaian sederhana dengan mengatakan bahwa elemen rangkaian umum akan
terdiri lebih dari satu elemen rangkaian sederhana, dan bahwa sebuah elemen
rangkaian sederhana tidak dapat lagi dibagi lebih lanjut menjadi elemen-elemen
rangkaian lain. Untuk singkatnya, kita sepakati bahwa istilah elemen rangkaian
pada umumnya akan menyatakan sebuah elemen rangkaian sederhana.
Semua
elemen rangkaian sederhana yang akan ditinjau dalam pekerjaan berikutnya dapat
digolongkan menurut hubungan dari arus yang melalui elemen dengan tegangan
melintasi elemen tersebut. Misalnya jika tegangan melintasi elemen adalah
berbanding lurus dengan arus yang melalui elemen, atau v = ki,
maka kita akan menamai elemen tersebut sebuah tahanan. Jenis lain dari elemen
rangkaian sederhana mempunyai tegangan titik ujung yang sebanding dengan
turunan terhadap waktu atau integral arus terhadap waktu. Ada juga
elemen-elemen di mana tegangannya sama sekali tak tergantung pada arus atau
arus sama sekali tak tergantung pada tegangan elemen-elemen seperti ini adalah
sumber-sumber bebas. Selanjutnya, kita perlu mendefinisikan jenis sumber khusus
di mana tegangan sumber atau arus tergantung pada arus atau tegangan di salah
satu bagian rangkaian; sumber-sumber seperti itu akan dinamai sumber-sumber
yang tak bebas atau sumber-sumber terkontrol.
Menurut
definisi, sebuah elemen rangkaian sederhana adalah model matematis dari sebuah
alat listrik yang mempunyai dua titik ujung (terminal) dan yang secara lengkap
dapat dinyatakan oleh hubungan antara arus dan tegangan tetapi tidak dapat lagi
dibagi menjadi alat-alat lain yang mempunyai dua titik-ujung.
Elemen
pertama yang akan kita perlukan adalah sebuah sumber tegangan bebas.
Sumber ini akan ditandai dengan sebuah tegangan terminal yang sama sekali tak
tergantung pada arus yang melaluinya. Jadi, jika kita diberi sebuah sumber
tegangan bebas dan diberitahu bahwa tegangan terminal adalah 50 t2V,
maka dapat dipastikan bahwa pada t = 1 det tegangannya adalah 50 V, tak
peduli berapa arus yang sudah mengalir, yang sedang mengalir, atau yang akan
mengalir. Gambaran sebuah sumber tegangan bebas diperlihatkan di dalam Gambar
7. Indeks bawah s hanya sekedar menunjukkan tegangan sebagai tegangan
“sumber”.
Gambar 7: Simbol rangkaian
dari sebuah sumber tegangan bebas
Terdapatnya
tanda plus pada ujung atas simbol untuk sumber tegangan bebas dalam Gambar 7
tak berarti bahwa, terminal atas selalu positif terhadap terminal bawah.
Sebaliknya, hal ini berarti bahwa terminal atas adalah vs volt
positif terhadap terminal bawah. Jika, pada suatu saat, vs
kebetulan negatif, maka titik-ujung (terminal) atas sesungguhnya adalah negatif
terhadap titik-ujung bawah pada saat tersebut.
Sumber
ideal yang lain yang akan kita perlukan adalah sumber arus bebas.
Disini, arus yang melalui elemen sama sekali tak tergantung pada tegangan.
Simbol untuk sebuah sumber arus bebas diperlihatkan pada Gambar 9. jika is
adalah konstan, maka sumber itu dinamai sumber dc bebas.
Sama
seperti sumber tegangan bebas, maka sumber arus bebas adalah aproksimasi yang
layak untuk sebuah elemen fisis. Dalam teorinya, sumber arus bebas dapat
memberikan daya yang tak terhingga dari titik-titik ujungnya, karena arus ini
menghasilkan arus terbatas yang sama untuk setiap tegangan, tak peduli berapa
besarnya tegangan tersebut. Akan tetapi, hal ini adalah aproksimasi yang baik
untuk sumber-sumber praktis. Misalnya, sumber dc bebas adalah sangat dekat
dengan berkas proton dari sebuah synchrotron yang beroperasi pada arus berkas
yang konstan sebesar 1 mA dan akan
memberikan 1 mA kepada
semua alat yang ditempatkan di antara “titik-titik ujungnya”.
Kedua
jenis sumber ideal yang telah kita bicarakan sampai sekarang dinamai
sumber-sumber bebas karena nilai kuantitas sumber tidak dipengaruhi oleh
kegiatan-kegiatan pada bagian lain daripada rangkaian. Hal ini bertentangan
dengan jenis lain yang juga merupakan sumber ideal, yakni sumber tak bebas atau
sumber terkontrol, di mana kuantitas sumber ditentukan oleh tegangan
atau arus yang terdapat pada tempat lain dalam sistem listrik yang sedang kita
selidiki. Untuk membedakan sumber bebas dari sumber tak bebas, kita perkenalkan
simbol yang diperlihatkan dalam Gambar 10. Sumber-sumber seperti ini akan
muncul dalam model listrik ekivalen untuk banyak alat-alat elektronik, seperti
transistor, tabung vakum, dan rangkaian terpadu (integrated circuit).
Sumber-sumber
arus dan tegangan tak bebas dan bebas adalah elemen-elemen aktif;
sumber-sumber ini mampu menghantar daya ke alat-alat luar. Untuk sekarang ini
kita akan meninjau elemen pasif sebagai elemen yang hanya mampu menerima
daya. Akan tetapi, kelak akan kita lihat bahwa beberapa elemen pasif mampu menyimpan sejumlah energi yang
terbatas dan kemudian mengembalikannya kepada elemen luar, dan karena kita
masih menamainya elemen pasif, maka kita perlu memperbaiki definisi tersebut
kelak.
Gambar 9: Simbol rangkaian
untuk sumber arus bebas
Gambar
10: Bentuk berlian menandakan simbol rangkaian untuk (a) sumber tegangan
tak bebas, dan (b) sumber arus tak bebas.
Sambungan
antara dua atau lebih elemen rangkaian sederhana dinamai jaringan (network):
jika jaringan mengandung sedikitnya satu jalur tertutup, jaringan itu dinamai rangkaian
(circuit) listrik. Setiap rangkaian adalah sebuah jaringan, tetapi
tidak semua jaringan merupakan rangkaian.
Jaringan
yang mengandung sedikitnya sebuah elemen aktif, seperti sumber tegangan atau
sumber arus bebas, adalah sebuah jaringan aktif. Jaringan yang tidak
mengandung elemen aktif adalah sebuah jaringan pasif.
semoga bermanfaat ya teman teman semua.......
No comments:
Post a Comment